PERANCANGAN INNOVATION
PRODUCT SEBAGAI MEDIA PROMOSI DAN PEMILIHAN STRATEGI PROMOSI PENJUALAN SUSU PASTEURISASI
DAN YOGHURT (BEST COW) PADA KOPERASI PETERNAKAN GALUR MURNI DESA RAUNG KECAMATAN AJUNG KABUPATEN JEMBERxx
Disusun
Oleh
Andyo
Rendra Desmawan
NIM
P601152628
PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS TERAPAN
PROGRAM
PASCASARJANA
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Usaha peternakan sapi perah adalah
salah satu usaha yang sangat menjanjikan dan peluangnya masih terbuka secara
luas. Dukungan pemerintah untuk mencerdaskan bangsa yaitu dengan adanya gerakan
minum susu secara nasional yang telah mulai dijalankan di beberapa daerah,
turut menunjang usaha peternakan sapi perah sebagai salah satu usaha yang perlu
dikembangkan. Mengingat besarnya potensi yang dimiliki indonesia untuk
pengembangan usaha sapi perah.
Bahan
pangan yang sangat penting untuk kebutuhan gizi masyarakat dan merupakan
komoditas strategis adalah susu. Konsumsi susu per kapita masyarakat indonesia
tahun 2000 relatif sangat rendah, 4,2 liter per tahun sedangkan rata-rata
konsumsi per kapita negara-negara lain jauh lebih tinggi seperti malaysia yaitu
lebih dari 20 liter perkapita pertahun. Jika konsumsi rata-rata indonesia
meningkat setengah saja dari rata-rata konsumsi per kapita negara malaysia,
maka kebutuhan susu diperkirakan akan meningkat luar biasa. Namun peningkatan
permintaan produk susu tersebut diserap oleh pasar luar negeri dengan
persentase impor susu mencapai 71,57% pada tahun 2002, sedangkan produksi susu
dalam negeri tidak memanfaatkan peluang tersebut secara optimal (Ellyza Nurdin
2011).
Produksi
susu lokal yang rendah akibat usaha peternakan yang tidak dilaksanakan secara
optimal dan serius, dibuktikan dengan skala usaha peternakan di indonesia yang
hanya bersifat skala rumah tangga dengan kepemilikan sapi berkisar antara dua
sampai ekor. Hal ini dikarenakan keterbatasan informasi dan hasil penelitian
tentang potensi usaha sapi perah yang bernilai profitable serta potensi wilayah
dan strategi pengembangan di indonesia menyebabkan para investor tidak melirik
usaha peternakan sapi perah ini dampaknya secara tidak langsung adalah
kurangnya penyediaan modal untuk pengembangan peternakan sapi perah tersebut.
Tantangan
yang dihadapi secara makro adalah permintaan susu mencapai 1.306 ribu ton
(2005) sedangkan produksi nasional baru mencapai 345 ribu ton pertahun atau 26%
dari permintaan (Data Dirjen peternakan, 2006). Dengan pertumbuhan ekonomi yang
baik sekitar 6,1 %, konsumsi susu per kapita per tahun akan meningkat menjadi
10,75 kg, kebutuhan susu dalam negeri akan menjadi ± 2,4 juta ton sehingga
kekurangan susu akan mencapai 1,7 juta ton (71,6%). Selama ini kebutuhan susu
nasional sangat bergantung kepada bahan baku impor. Kondisi ini tidak bisa
dibiarkan berlangsung lama tanpa adanya upaya perbaikan pengelolaan sapi perah.
Untuk memperbaiki keadaan ini dibutuhkan usaha yang keras dari segala komponen
yang terkait, mulai dari peternak sampai dengan pemerintah.
Pengembangan usaha peternakan sapi perah di
indonesia (on farm) beserta industri pengelolahanya (off farm) mengalami
kemajuan pesat. Usaha peternakan sapi perah dewasa ini semakin bergairah,
terutama setelah adanya kenaikan harga jual susu ditingkat peternak. Kenaikan
tersebut belum memenuhi harapan peternak secara keseluruhan, tetapi sudah
memberikan sebuah harapan bagi kelangsungan usaha peternakan sapi rakyat.
Akibat kenaikan harga jual susu sapi tersebut, maka secara tidak langsung
berdampak pada harga komoditas sapi perah, baik di tingkat peternak, tengkulak,
maupun pasar hewan. Peningkatan produksi susu secara nasional yaitu dengan
mendatangkan bibit berkualitas, tetapi akan lebih baik lagi jika menata
terlebih dahulu peternakan yang sudah ada dengan melakukan inventarisasi sapi perah
berkualitas yang ada di dalam negeri, khususnya sapi perah rakyat. Indonesia
mendatangkan sapi perah impor belum tentu memecahkan masalah yang selama ini
ada, karena belum tentu sapi impor tersebut mampu beradaptasi di sebagian besar
wilayah indonesia. Adanya bibit sapi perah yang selama ini ada, di upayakan
kualitasnya lebih baik lagi, sesuai dengan iklim di indonesia. Bukan hal yang
mustahil, karena pada beberapa peternakan rakyat dapat di temui sapi perah
dengan produksi susu yang cukup bagus untuk ukuran nasional, yakni mampu
menghasilkan susu 25-35 liter per hari per ekor (Prasetya,2012)
Berdasarkan
data statistik peternakan Kabupaten Jember mulai tahun 2012, tercatat bahwa
jumlah populasi ternak perah mengalami peningkatan hal ini juga berkorelasi
juga pada jumlah produksi susu yang mengalami kenaikan. Tercatat bahwa jumlah
populasi sapi perah dan produksi susu mengalami penambahan secara signifikan pertahunnya hingga pada
tahun 2015. Data yang menunjukan jumlah populasi ternak dan produksi susu
mengalami penambahan setiap tahunnya.
Tabel data jumlah produksi susu di Kabupaten
jember pada
tahun 2011-2015
No
|
Produksi Susu (Kg)
|
Tahun 2011
|
Tahun 2012
|
Tahun 2013
|
Tahun 2014
|
Tahun 2015
|
1
|
Sapi Perah
|
0
|
2.130.381
|
2.760.263
|
2.930.387
|
2.612.694
|
2
|
Kambing Perah
|
0
|
0
|
76.212
|
0
|
0
|
Tabel data statistik jumlah populasi
ternak perah di kabupaten
jember pada tahun 2011-2015
No
|
Jenis Ternak
|
Tahun 2011
|
Tahun 2012
|
Tahun 2013
|
Tahun 2014
|
Tahun 2015
|
1
|
Sapi Potong
|
4.727.298
|
4.957.477
|
3.949.097
|
4.125.333
|
4.267.325
|
2
|
Sapi Perah
|
296.350
|
308.811
|
237.673
|
245.246
|
255.947
|
3
|
Kerbau
|
32.675
|
33.498
|
28.118
|
28.507
|
27.792
|
4
|
Kambing
|
2.830.915
|
2.879.369
|
2.937.980
|
3.090.159
|
3.178.197
|
5
|
Domba
|
942.915
|
1.088.602
|
1.185.472
|
1.221.755
|
1.282.910
|
|
|
|
|
|
|
|
Pemerintah
provinsi jawa
timur terus mengupayakan menambah impor bibit sapi perah untuk
berkontribusi menyiapkan target indonesia swasembada susu pada 2020. Hal ini
juga dikarenakan karena jawa timur merupakan sentra penghasil susu sapi perah
terbesar. Banyaknya perusahaan di jawa timur yang membutuhkan bahan baku susu
membuat pemerintah jawa timur untuk menambah jumlah populasi sapi perah,
sehingga pertumbuhan jumlah populasi ternak sapi perah juga diikuti dengan
pertumbuhan produksi susu sapi yang semakin tinggi.
Pulau
jawa menduduki daerah ternak sapi perah tertinggi di indonesia. Banyak terdapat
peternak sapiu perah di beberapa provinsi dipulau jawa, salah satunya adalah
provinsi jawa timur. Provinsi jawa timur merupakan provinsi peternak sapi perah
dan sekaligus penghasil susu sapi perah terbesar di indonesia, urutan kedua dan
ketiga yang memiliki ternak sapi perah terbesar dipulau jawa yaitu jawa tengah
dan jawa barat. Data yang menunjukan bahwa pulau jawa dan provinsi jawa timur
merupakan peternak sapi perah dan penghasil susu sapi perah terbesar di
indonesia dapat dilihat pada tabel berikut.
Populasi Sapi Perah Menurut
Provinsi 2012-2016
Provinsi
|
Tahun
|
Pertumbuhan/
Growth
2016 over 2015
2012 2013 2014 2015 2016
|
|
1 Aceh
2 Sumatera Utara
3 Sumatera Barat
4 Riau
5 Jambi
6 Sumatera Selatan
7 Bengkulu
8 Lampung
9 Kepulauan Bangka Belitung
10 Kepulauan Riau
11 D.K.I. Jakarta
12 Jawa
Barat
13 Jawa
Tengah
14 D.I.
Yogyakarta
15 Jawa Timur
16 Banten
17 Bali
18 Nusa
Tenggara Barat
19 Nusa
Tenggara Timur
20 Kalimantan Barat
21 Kalimantan Tengah
22 Kalimantan Selatan
23 Kalimantan Timur
24 Kalimantan Utara
25 Sulawesi Utara
26 Sulawesi Tengah
27 Sulawesi Selatan
28 Sulawesi Tenggara
29 Gorontalo
30 Sulawesi Barat
31 Maluku
32 Maluku Utara
33 Papua Barat
34 Papua
|
28 25 90 62 62 0,00
1.057
1.901 1.088
1.078 1.163 7,88
646
1.101 674 849 891 4,96
228 266 143 140 146 4,00
66 64 64 30 30 0,29
130 324 95 124 133 7,26
277 183 190 189 215 13,79
346 268 285 461 463 0,43
126 408 147 161 175 8,70
- - 6 7 7 0,00
2.775
2.686 2.638
2.433 2.603 7,00
136.054
103.832 123.140
116.400 119.287 2,48
154.398
103.794 122.566
134.670 137.434 2,05
3.934
4.326 3.990
4.044 4.066 0,54
308.841 222.910 245.246
255.947 264.905 3,50
44 31 36 20 22 10,00
133 107 97 - - -
18 18 - - - -
34 39 45 43 49 13,95
290 169 49 43 43 0,00
- - - - - -
209 156 232 228 345 51,32
42 28 77 79 117 48,10
2 1 1 2,00
216 106 88 77 102 32,47
8 10 10 10 10 0,00
1.961
1.426 1.464
1.515 1.553 2,50
- - 9 12 13 8,33
16 14 13 7 7 0,00
48 44 32 - - -
- 1 - - - -
- - - - - -
- - - - - -
15 5 - 19 19 0,00
|
Indonesia
|
611.939 444.266 502.516 518.649 533.860 2,93
|
Sumber : Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan
Hewan
Source : Directorate General
of Livestock and Animal Health
Resources
Keterangan : *)
Angka Sementara
- ) Data tidak tersedia
Note :*) Preliminary figure
- )
Data not available
Jember
merupakan salah satu kabupaten penghasil susu sapi perah di provinsi jawa
timur. Terdapat beberapa kecamatan di kabupaten jember yang berternak sapi
perah. Sebagian besar masyarakat dan berprofesi sebagai peternak sapi perah.
Hal ini mengingat bahwa terdapat banyak potensi yang menjanjikan dalam beternak
sapi perah dan banyak manfaat yang dirasakan dalam mengkonsumsi susu sapi
perah. Manfaat budidaya sapi perah diantaranya adalah :
1. Sapi
perah menghasilkan susu segar untuk dikemas. Susu merupakan bahan pangan sumber
protein hewani yang harganya relatif murah jika dibandingkan dengan daging.
Harga susu jauh lebih murah dibandingkan dengan daging jika dilihat dari kadar
proteinnya. Oleh sebab itu pemeliharaan sapi perah dapat menunjang peningkatan
gizi keluarga indonesia.
2. Sapi
perah juga menghasilkan sabun susu. Sabun ini sangat baik digunakan oleh semua
orang, dari anak-anak sampai dewasa maupun lansia sangat baik menggunakan sabun
ini. Sabun ini memiliki banyak khasiat, diantaranya dapat menghaluskan kulit,
menghilangkan flek hitam, noda serta mencegah penuaan dini.
3. Kotoran
dari sapi perah ini juga dapat menghasilkan biogas sebagai penngganti gas
elpiji. Kotoran sapi memiliki kandungan methan yang sangat tinggi dan kandungan
karbon dioksida (CO2)
juga cukup banyak. Dengan dua unsur itu, pemanfaatan kotoran sapi untuk biogas
bisa terjadi. Karena itu walaupun tidak ada seleksi khusus untuk kotoran sapi
yang akan diolah, namun kotoran sapi harus dijaga agar tidak terkena air sabun
dan sinar matahari.
4. Pupuk
dari biogas ini pun sangat laku dipasaran, karena pupuk ini merupakan pupuk
organik yang sangat bagus untuk tanaman pertanian (Prasetya, H, 2012)
Banyaknya manfaat dari budidaya
sapi perah tersebut, sehingga sebagian masyarakat di kabupaten jember memiliki
keinginan untuk berbudidaya sapi perah dan merasakan banyaknya manfaat dari
budidaya sapi perah tersebut. Potensi peternakan memiliki peluang yang sangat
besar untuk dikembangkan.mengingat ketersediaan lahan yang cukup luas, potensi
alam sebagai ketersediaan pakan bila dikelola dengan baik juga sangat
mencukupi. Manajemen pakan memiliki proporsi sebesar tujuh puluh persen dalam
produktivitas susu, dan sisanya adalah breeding dan manajemen kandang. Dalam
rangka meningkatkan efisiensi manajemen pemeliharaan ternak khususnya pemberian
pakan, perlu dilakukan strategi pemberian pakan yang meliputi penyediaan bahan
pakan, penyusunan ransum, penyajian pakan dan peran kelembagaan yang terkait.
Usaha susu
sapi perah pada koperasi galur murni merupakan badan usaha yang bergerak
dibidang keuangan, yaitu simpan pinjam dan merupakan tempat pemasaran susu sapi
perah yang dihasilkan oleh kelompok-kelompok peternak sapi perah yang berada
disekitarnya. Usaha susu sapi perah pada koperasi peternak galur murni terletak
di desa ajung kecamatan kaliwates kabupaten jember. Anggota usaha susu sapi
perah pada koperasi peternak galur murni merupakan kelompok peternak sapi perah
yang berasal dari beberapa kecamatan di kabupaten jember. Beberapa kelompok
peternak sapi perah tersebut yaitu kecamatan kaliwates, balung puger, gumukmas,
sukorambi, mumbulsari, sumberbaru, panti, silo dan sumbersari. Dengan demikian,
koperasi tersebut menghasilkan produksi susu sapi perah yang cukup banyak yaitu
2500 L/hari. Dimana produksi sapi tersebut mengalami peningkatan produksi tiap
tahunnya, hal ini terlihat dari info peneliti yang didapay pada kopeasi
tesebut. Dahulunya hanya memproduksi susu sapi sebanyak 1.500 L/hari. Selain
itu, koperai tersebut sudah mulai bekerja sama dengan perusahaan susu “Nestsle”
yang terletak di kabupaten Pasurun sejak tahun 2011. Usaha susu perah pada
kopersai sapi peternak Galur Murni merupakan salah satu badan usaha di bidang
usaha susu sapi perah di Kabupaten Jember yang cukup terkenal dengan kenikmatan
rasa susu sapinya dan terbesar di Kabupaten Jember.
Pemasaran susu segar yang terjadi
pada koperasi peternak galur murni desa raung kecamatan ajung Kabupaten Jember yaitu ada 2 macam, yaitu koperasi peternak
galur murni sebagai produsen langsung ke konsumen akhir/PT. Nestle dan koperasi
peternak galur murni sebagai produsen melalui perantara agen/loper susu hingga
ke konsumen akhir.
Koperasi galur murni memiliki
beberapa permasalahan beberapa diantaranya pembuangan limbah padat yang
terkadang mengalami kendala pada saat penampungan mulai penuh, kurangnya media
promosi untuk perluasan pasar. (1) Pengenalan produk susu segar best cow berikut
olahannya baik susu pateurisasi dan yoghurt kepada masyarakat (2) Merancang
inovasi kemasan yang tidak hanya berfungsi sebagai pelindung produk namun juga
sebagai media promosi yang menarik bagi konsumen (3) Serta membantu proses
perizinan usaha seperti PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga),
sebagai penunjang usaha koperasi peternak galur murni.
1.2 Tujuan
1.2.1
Tujuan umum
Tujuan umum kegiatan Magang kerja
pemberdayaan (MKP) koperasi peternak galur murni desa raung kecamatan ajung
Kabupaten Jember adalah sebagai berikut :
1.
Melatih peserta magang
untuk berfikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan dengan pendekatan ilmu
yang diperoleh di kampus.
2.
Meningkatkan wawasan
dan pengetahuan serta pemahaman peserta magang mengenai kegiatan perusahaan
mulai dari produksi hingga pemasaran
1.2.2
Tujuan khusus
Tujuan khusus kegiatan Magang kerja
pemberdayaan (MKP) koperasi peternak galur murni desa raung kecamatan ajung
Kabupaten Jember adalah sebagai berikut
:
1.
Mengidentifikasi
masalah, merumuskan dan memberikan alternatif pemecahan masalah (problem
solving) yang terdapat pada koperasi
peternak galur murni desa raung kecamatan ajung Kabupaten Jember.
2.
Mengindentifikasi dan
menjelaskan tentang sistem manajemen koperasi galur murni, prosedur kerja dan
ruang lingkup koperasi galur murni
1.3 Manfaat dan Relevansi
1.3.1
Manfaat Bagi masyarakat
Manfaat yang dapat diambil dalam
kegiatan Magang Kerja Pemberdayaan (MKP) di koperasi peternak galur murni desa
raung kecamatan ajung Kabupaten Jember adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai sarana evaluasi
untuk meningkatkan produktivitas kinerja menjadi lebih baik.
2.
Mengetahui cara-cara
mengatasi permasalahan yang dihadapi koperasi peternak galur murni desa raung
kecamatan ajung Kabupaten Jember.
1.3.2
Kompetensi Peserta
Kompetensi peserta dalam kegiatan Magang
Kerja Pemberdayaan (MKP) di koperasi peternak galur murni desa raung kecamatan
ajung Kabupaten Jember adalah sebagai berikut :
1.
Peserta Magang Kerja
Pemberdayaan (MKP) mengamati seperangkat indikator penilaian dan pengendalian
manajemen produksi dan operasi pada koperasi galur murni pengolahan susu segar,
yogurt dan pembuatan susu pasteurisasi, serta melalui uji empiris dan teoritis
menghasilkan indikator kinerja yang layak digunakan untuk mengukur kinerja guna
meningkatkan mutu layanan.
2.
Peserta Magang Kerja
Pemberdayaan (MKP) memberikan informasi mengenai metode peningkatan mutu
layanan dan melalui pendekatan perpektif konsumen dan produsen para pelaku
koperasi galur murni susu best cow khususnya kinerja pemasaran.
3.
Perserta Magang Kerja
Pemberdayaan (MKP) mengidentifikasi indikator-indikator kinerja yang perlu
ditingkatkan, sehingga produk susu koperasi peternakan galur murni (best cow) yang dihasilkan secara keseluruhan berkualitas
dan dapat diterima sesuai harapan konsumen
1.4 Tempat dan waktu
pelaksanaan
Kegiatan
Magang kerja Pemberdayaan (MKP) Dilaksanakan di koperasi peternak galur murni
desa raung kecamatan ajung Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur Pada Tanggal 24
oktober s/d 24 Januari 2016, yang terbagi menjadi kegiatan pengenalan,
adaptasi, perumusan masalah, rencana desain penyelesaian, pelaksanaan seminar
proposal, pelaksanaan implementasi rencana proposal, seminar hasil kegiatan,
laporan kegiatan dan penyempurnaan
laporan serta jilid
HARUS
ADA DI LATAR BELAKANG
1.
BERAPA TOTAL PENJUALAN?
2.
BERAPA NILAI JENUH PASAR? DIBANDINGKAN PESAING?
3.
TARGET KONSUMEN?
4.
PRODUCT INNOVATION --> ? APAKAH INGIN DI
BUAT PERMEN? APA INGIN DIKALENGKAN? BENTUK BUBUK LARUT DALAM AIR?
5.
APAKAH SUDAH SESUAI STANDART??? SNI NOMER
BERAPA....
BAB
II
TINJAUAN
UMUM ORGANISASI MAGANG KERJA PEMBERDAYAAN (MKP)
2.1
Sejarah
Koperasi Galur Murni
Koperasi
Peternak Galur Murni merupakan salah satu koperasi yang bergerak di bidang susu
sapi perah dan bidang usaha yaitu usaha ternak sapi perah. Produk yang
dihasilkan oleh koperasi ini yaitu berupa susu sapi segar yang banyak digemari
oleh masyarakat indonesia, karena kandungan gizi dan protein yang terkandung
didalamnya. Koperasi peternak galur murni pertama kali didirikan oleh Bapak
Imam Bonari, S.Pt tepatnya pada tahun 1999, akan tetapi pada tahun 1999
Koperasi tersebut masih bergerak di bidang sapi potong, selama kurang dari 10
tahun bergerak di bidang usaha ternak sapi potong, koperasi tersebut beralih
fungsi ke bidang usaha ternak sapi perah. Koperasi Peternak Galur Murni mulai
mendapat izin dari menteri perdagangan yang dileluarkan oleh kepala kantor
wilayah Departeman perdagangan propinsi Jawa Timur dengan SIUP No
503/513/436.314/2006 dan TDP 13.07.2.52.00522, sedangkan NPWP nya
01.947.692.8-626.000. Produksi yang dihasilkan oleh peternak koperasi galur
murni semakin lama semakin mengalami perkembangan. Peningkatan produksi
tersebut terjadi karena populasi sapi perah dari tahun ke tahun yang semakin
meningkat jumlahnya dan semakin bertambah pula jumlah konsumen susunya.
Koperasi
Peternak Galur Murni yang awalnya bergerak dibidang usaha ternak sapi potong
terpaksa berhenti produksinya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah
satu faktor yang sangat mempengaruhi adalah semakin meningkatnya biaya produksi
yang tidak dapat ditutupi dengan penerimaan atau hasil penjualan produk sapi
potong yang dihasilkan, sehingga pada akhirnya koperasi tersebut beralih fungsi
untuk bergerak di bidang usaha ternak sapi perah yang menghasilkan susu segar.
Dengan seiring
waktu, koperasi peternak galur murni mulai berkembang produksinya, dimana pada
tahun 2011 koperasi tersebut telah bekerjasama dengan perusahaan susu PT.
Nestle Indonesia. Koperasi Peternak Galur Murni juga sudah bekerjasama dengan
banyak lembaga lain selain PT Nestle Indonesia dan bermitra dengan kelompok
peternak sapi perah yang tidak lain sebagai anggota dari koperasi tersebut.
Awalnya jumlah populasi sapi perahnya yaitu sebanyak 247 ekor, akan tetapi
sampai sekarang jumlah populasinya mengalami peningkatan yaitu sebanyak 311
ekor dari semua jenis sapi perah (campuran).
Pada
awalnya koperasi peternak galur murni tersebut hanya bergerak dibidang usaha
pemasaran susu sapi perah dan hanya pada daerah jember saja daerah
pemasarannya. Semakin lama koperasi peternak galur murni mengalama perkembangan
yang sangat pesat. Sampai saat ini kegiatan usaha yang terdapat dikoperasi
peternak galur murni tidak hanya pemasaran susu sapinya, akan tetapi kegiatan
pokoknya adalah produksi susu yang terbagi dalam beberapa sub kegiatan yang
meliputi pengembangan usaha peternakan sapi perah, penampungan dan distribusi
susu segar, pengolahan susu segar, pembuatan pakan konsentrat, dan simpan
pinjam modal usaha. Koperasi Peternak Galur Murni memeliki 3 unit penampungan
susu yang tersebar didaerah jember, yaitu di daerah Kecamatan Sumberbaru, Ajung
dan Kecamatan Bangorejo.
2.2
Kegiatan
Organisasi Tempat Magang Kerja Pemberdayaan (MKP)
Kegiatan
Utama di Koperasi Peternak Galur Murni di Kecamatan Ajung berupa kegiatan
produksi, tindakan higienis terhadap sapi perah dan pemasaran
2.2.1
Kegiatan
Produksi
Koperasi Peternak
Galur Murni di Kecamatan Ajung dalam operasinya melalui proses produksi alami
dari sapi perah dan produk yang dihasilkan tanpa melalui proses pengolahan
lagi, yaitu susu segar. Tetapi ada juga yang mengalami proses pengolahan lagi
yaitu susu pasteurisasi dan yoghurt.
1. Sebelum
pemerahan, maka terlebih dahulu sapi perah dimandikan dan dibersihkan dari
kotoran-kotoran sapi.
2. Setelah
sapi perah dimandikan dan dibersihkan, kemudian sapi perah diberi makan dan
minum yang terdiri dari rumput gajah, ampas tahu, gamblong dan konsentrat.
3. Setelah
diberi makan dan minum, sapi siap diperah untuk diambil susunya dengan alat mesin
perah.
4. Setelah
sapi diperah, kemudian disaring dengan kain saring dan dimasukan ke milk can.
5. Susu
sapi perah setelah disaring tersebut dimasukkan ke wadah milk can susu untuk disimpan
di colling unit dan disetorkan.
2.2.2
Penanganan
Air susu
Penanganan susu
segar sangat diperlukan untuk memperlambat penurunan kualitas susu atau
memperpanjang massa simpan susu. Cara penanganan air susu sesudah pemerahan
adalah sebagai berikut:
1. Air
susu hasil pemerahan harus segera dikeluarkan dari kandang untuk menjaga jangan
sampai susu tersebut berbau sapi atau kandang.
2.
Air susu tersebut
disaring dengan saringan yang terbuat dari kapas atau kain putih dan bersih,
susu tersebut disaring langsung dalam milk can. Penyaringan susu merupakan uji
kebersihan yang meliputi warna, bau, rasa, dan ada tidaknya kotoran dalam susu.
Bertujuan memisahkan benda-benda pengotor susu yang terbawa saat proses
pemerahan. Penyaringan juga bertujuan untuk menghilangkan sebagian
leukosit dan bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan susu selama
penyimpanan. Limbah yang dihasilkan berasal dari tumpahan bahan baku.
Segera setelah selesai penyaringan milk can tersebut ditutup rapat. Kain
penyaring harus dicuci bersih
3.
Uji reduktase methylen blue digunakan untuk mengukur
aktifitas bakteri yang terdapat di dalam susu dan dapat pula digunakan untuk
memperkirakan jumlah bakteri dalam susu. Uji reduktase ini berdasarkan atas
aktivitas mikroba dalam susu sehingga menghasilkan senyawa pereduksi yang dapat
mengubah warna biru methylene blue menjadi putih jernih. Makin lama perubahan
warna dari biru menjadi putih berarti aktivitas bakteri kecil atau jumlah
bakteri sedikit dan susu mempunyai mutu yang baik. Sehingga dalam pengujian ini
dikategorikan menjadi 4 yaitu:
a.
Mutu sangat baik jika lama reduktase lebih dari 8 jam
dengan perkiraan jumlah bakteri kurang dari 500 ribu/ml.
b.
Mutu susu baik apabila lama reduktase 6 sampai 8 jam
dengan perkiraan jumlah bakteri 1 sampai 4 juta/ml.
c.
Mutu susu cukup baik apabila lama
reduktase 2sampai 6 jam dengan perkiraan jumlah bakteri 4 sampai 20
juta/ml.
d.
Mutu rendah apabila lama reduktase kurang dari 2 jam dengan
perkiraan jumlah bakteri lebih dari 29 juta/ml.
4.
Uji alkohol dilakukan untuk mengetahui adanya susu yang
rusak, apabila terdapat butir–butir susu pada dinding tabung menunjukkan susu
tersebut positif telah rusak. Susu segar yang berkualitas baik tidak akan pecah
atau menggumpal bila dipanaskan atau dididihkan. Sebaliknya, susu yang bermutu
jelek akan mengalami penggumpalan bila dipanaskan. Hal itu terjadi karena
adanya asam yang dihasilkan oleh mikroba dari peruraian laktosa. Asam tersebut
mengakibatkan protein susu mudah mengalami denaturasi dan penggumpalan bila
dilakukan pemanasan. Jadi, susu yang telah banyak ditumbuhi mikroba akan
menjadi asam dan mudah pecah bila dipanaskan
5. Air
susu perlu didinginkan secepat mungkin sesudah pemerahan dan penyaringan
sekurang-kurangnya pada suhu 4°C-7°C selama 2-3 jam. Hal ini dilakukan untuk
mencegah berkembangnya kuman yang terdapat didalam air susu.
2.2.3
Proses
Pengolahan Air susu
1.
Pembuatan susu
pasteurisasi
Pasteurisasi susu adalah suatu perlakuan pemanasan terhadap
semua partikel susu atau produk susu sekurang-kurangnya 143°F dan dipertahankan
pada suhu tersebut sekurang-kurangnya 30 menit atau minimal pada suhu 160°F
selama 15 detik. Hal ini bertujuan untuk membunuh semua mikroorganisme patogen
serta sebagian besar mikroorganisme pembusuk. Setelah pasteurisasi diharapkan
sekitar 99% dari seluruh mikroorganisme telah terbunuh. Dengan demikian susu
pasteurisasi akan aman untuk dikonsumsi dan daya simpannya lebih panjang.
2.
Pembuatan Yoghurt
Susu terfermentasi dapat dibuat melalui beberapa cara yaitu
menambahkan enzim-enzim untuk proses fermentasinya atau menambahkan mikrobia
yang dapat melakukan proses fermentasi susu, cara yang pertama sangat mahal
karena enzim-enzim yang harus ditambahkan jumlahnya lebih dari satu dan harus
diberikan dalam kondisi tingkat kemurnian tinggi. Oleh sebab itu cara
penambahan mikrobia yang dipilih, karena mikrobia tersebut secara alami
terdapat pada susu, kita hanya tinggal mengisolasinya menjadi biakan murni
untuk selanjutnya diperbanyak dan ditambahkan pada susu yang difermentasi.
2.2.4
Proses
Pemasaran
Pemasaran
merupakan langkah akhir dalam proses produksi. Keberhasilan suatu produksi
ditentukan dari pemasarannya. Oleh karena itu, pengusaha harus mengetahui dan
memahami tujuan akhir dari hasil produksinya untuk dipasarkan.
Pemerahan
susu segar yang terjadi pada koperasi Peternak Galur Murni di Kecamatan Ajung
Kabupaten Jember dilakukan pada waktu pagi hari pukul 07.00 WIB dan sore hari
15.30 WIB. Daerah pemasarannya yaitu pada daerah Kabupaten Jember. Sedangkan
yang langsung dikirim ke PT. Nestle dilakukan setiap 2 hari sekali.
Saluran
pemasarannya yaitu ada 2 macam, yaitu saluran pertama koperasi peternak galur
murni sebagai produsen langsung ke konsumen akhir/PT. Nestle dan saluran kedua koperasi peternak galur muri sebagai
produsen melalui perantara agen/loper susu hingga ke kosumen akhir. Saluran
pemasarannya dapat dilihat pada gambar 1.2 dibawah ini.
|
Gambar 1.2 Saluran Pemasaran Pada
koperasi Peternak Galur Murni
2.3
Kelembagaan
Magang Kerja Pemberdayaan (MKP)
2.3.1
Struktur
Organisasi Koperasi Peternak Galur Murni
Dinas
|
Quality
Control
|
Ketua
|
Bendahara
|
Sekretaris
|
Wakil
Ketua
|
Administrasi
|
Pengawas
|
Kesekretariat
|
Kesehatan
& IB
|
Manajer
|
Wakil
Bendahara
|
Keuangan
|
Administrasi
|
Sopir
|
Asisten
Kesehatan
|
Gambar 1.3 Struktur Organisasi Koperasi
Peternak Galur Murni
: Pembina :
Manajemen
2.3.2 Sumberdaya Manusia dan
Tata Kelola Manajemen
Pengurus
Koperasi Peternak Galur Murni terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris,
bendahara dan wakil bendahara. Kepengurusan Koperasi Peternak Galur Murni
diketuai oleh Bapak Imam Bonari, S.Pt. Wakil ketua dijabat oleh Bapak Heri
Widodo, S.Pd. Sekretaris dijabat oleh Bapak Drs. Titis Bendahara dijabat Oleh
Ibu Artika dan wakil bendahara dijabat oleh Bapak Purwoto, S.Pt. Pengurus
tersebut bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan sehari-hari yang
berlangsung didalam koperasi peternak galur murni. Selain anggota pengurus
adapula anggota manajemen. Jabatan dan fungsi manajemen terlihat dibawah ini
tabel 1.4
Tabel 1.4 Manajemen
Koperasi Peternak Galur Murni
No
|
Nama
|
Jabatan
|
Fungsi/Tugas kerja
|
1
|
Nyoman
Ariwibowo, S.Pt
|
Manajer
|
Bertanggung
jawab terhadap seluruh proses unit sapi perah
|
2
|
Yudi
|
Kesehatan
& IB
|
Bertanggung
jawab pada kesehatan dan pelayanan reproduksi (IB)
|
3
|
Ina
Nopitawati, S.Pt
|
Quality
Control
|
Hubungan
kerja dengan manajer, keuangan operator cooling dan sopir
|
4
|
Ahmad
syahmilbar, S.Tp
|
Keuangan
|
Membuat
analisa keuangan koperasi dan peternak serta mencatat seluruh aliran dana
keluar dan masuk koperasi
|
5
|
septi
|
Administrasi
dan Umum
|
Hubungan
kerja dengan semua bagian
|
6
|
Saiful
|
Asisten
kesehatan dan pemeliharaan
|
Membantu
menjaga kesehatan dan pelayanan reproduksi (IB)
|
7
|
Rusdi,
Adi dan Mujib
|
Sopir
|
Bertanggung
jawab atas operasional lapangan
|
8
|
Imam
Hambali dan Irfan
|
Operator
cooling
|
Bertugas
membantu Quality control dan peternak (penerimaan dan penampungan susu)
|
2.4
Pelaksanaan
Magang Relevansinya dengan sistem Kerja Magang Kerja Pemberdayaan (MKP)
Pelaksanaan
Magang Kerja Pemberdayaan (MKP) di Koperasi Peternak Galur Murni mengikuti dan
mengamati sistem kerja secara menyeluruh mulai dari kegiatan produksi,
penanganan air susu serta pengolahan dan pemasaran. Setiap tahapan kegiatan
dilakukan dengan cara pencatatan dan wawancara pada beberapa hal sebagian data
awal untuk dilakukan analisa.
Mengolah susu menjadi berbagai
produk merupakan langkah yang diambil oleh sebagian koperasi susu di Indonesia
salah satunya Koperasi peternak galur murni untuk mendongkrak pendapatan. Hal
itu dilakukan mengingat harga susu ditingkat peternak yang menjadi anggota
relatif rendah. Penggunaan teknologi pengolahan susu yang terkinipun
mulai banyak digunakan. Menjadi pemacu bagi koperasi untuk mengolah susunya
sendiri. Seperti yang dilakukan Koperasi peternak galur murni. Dengan teknologi
yang ada, koperasi ini telah menjalankan usaha pengolahan berupa susu
pasteurisasi dan yoghurt
Terdapat
beberapa persoalan yang perlu dibantu penyelesaiannya baik itu diproduksi,
pengolahan maupun pemasaran. Perbaikan Produk variants susu pasteurisasi dan
yoghurt sebagai penyegaran kemasan agar mempunyai daya tarik bagi konsumen baik
dari sisi model dan ukuran. Serta membantu proses perizinan usaha seperti PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga),
sebagai penunjang usaha koperasi peternak galur murni.
Berdasarkan
hal tersebut pada pelaksanaan magang kerja pemberdayaan (MKP) ini penulis ikut
membantu menyelesaikan dengan beberapa kajian dan alternatif yang akan
diterapkan berdasarkan pengalaman penulis maupun berdasarkan studi teoritis,
tujuan akhir yang diharapkan agar koperasi peternak galur murni mempunyai
penghasilan tambahan serta memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk susu
koperasi peternak galur murni.
BAB III
HASIL
PELAKSANAAN MAGANG KERJA PEMBERDAYAAN (MKP)
3.1
Karakteristik
Tempat Magang Kerja Pemberdayaan (MKP)
Koperasi
Peternak Galur Murni melakukan kegiatan pemeliharaan ternak mulai produksi susu
segar dari pemerahan, pengolahan hingga pemasaran. Terdapat beberapa hal yang
perlu dikaji kembali dalam membuat susu pasteurisasi serta pembuatan yoghurt baik
promosi penjualan yang tepat dalam menunjang kinerja pemasaran produk tersebut
1. Berdasarkan
kajian yang dilakukan, terdapat persoalan yang perlu dikaji kembali yaitu pada
proses inovasi label produk serta kemasan yang perlu sentuhan keatifitas juga
menambah inovasi variant pada yoghurt seperti tambahan komposisi. Beberapa
persoalan yang terdapat pada pada koperasi peternakan galur murni mulai desaign
serta kemasan perlu adanya pembaruan agar lebih menarik konsumen untuk membeli.
Setidaknya tata kelola manajemen memunculkan suatu gagasan untuk membuat
inovasi produk. Harapan koperasi peternakan galur murni menarik konsumen
menjadi pelanggan tetap dalam membeli produk koperasi peternakan galur murni.
2. Guna melindungi masyarakat dari
produk pangan olahan yang dapat membahayakan kesehatan konsumen, maka
dibutuhkan izin atau sertifikasi atas produk makanan yang dihasilkan oleh para
produsen makanan. Semua produk makanan yang akan dipasarkan di Indonesia, baik
berasal dari dalam dan luar negeri harus didaftarkan dan disertifikasi melalui
instansi yang berwenang. Salah satunya izin PIRT
(Pangan
Industri Rumah Tangga). Membantu untuk mencari informasi perizinan dan membantu
untuk memperoleh izinnya.
3. Sistem
pemasaran yang dilakukan koperasi peternakan galur murni. Saluran pemasarannya
yaitu ada 2 macam, yaitu saluran pertama koperasi peternak galur murni sebagai
produsen langsung ke konsumen akhir/PT. Nestle dan saluran kedua koperasi peternak galur murni sebagai
produsen melalui perantara agen/loper susu hingga ke kosumen akhir. Sedangkan berbagai produk yang dibuat oleh
koperasi baik susu pasteurisasi dan yoghurt merupakan langkah koperasi galur
murni untuk mendongkrak pendapatan. Pemasaran produk
olahan seperti susu pasteurisasi serta yoghurt diataranya melalui agen loper
susu segar serta pemesanan dari konsumen. Penjualan produk olahan susu ini juga
dilakukan diataranya dari mulut ke mulut serta spanduk yang dipasang sebagai
sarana promosi. Keterampilan tenaga pemasaran mutlak diperlukan, semakin
terampil tenaga pemasaran semakin berpeluang memperoleh penjualan. Keterampilan
tenaga pemasaran meliputi keterampilan berkomunikasi, keterampilan
bernegosiasi, serta penguasaan pengetahuan tentang produk.
3.2
Analisa
Masalah
Salah
satu permasalahan yang terdapat pada koperasi peternakan galur murni (best cow)
diantaranya pada bagian pemasaran. Pemasaran yang dilakukan belum cukup efektif.
Pemasaran yang dilakukan perlu adanya perluasan pemasaran, bisa antar kota
seperti bondowoso dan daerah kota lainnya. Perlu adanya penambahan promosi
penjualan seperti pemanfaatan media internet, radio untuk mengenalkan produk koperasi
(best cow) serta pemanfaatan agen loper susu segar untuk mengenalkan produk
koperasi (best cow) seperti susu pasteurisasi, yoghurt kepada konsumen.
Permasalah berikutnya belum adanya PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), ijin
usaha pangan. Perizinan ini salah satu faktor yang penting untuk penunjang
usaha.
Permasalahan
berikutnya proses perizinan usaha seperti PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga),
sebagai penunjang usaha koperasi peternak galur murni. Agar kekuatan usaha
koperasi lebih terpanya akan produk yang dipasarkan.
Permasalahan
pada pengolahan susu baik susu pasteurisasi dan yoghurt dengan memperbarui
kemasan, perlu adanya inovasi baru baik penambahan komposisi juga perubahan
desain label dan botol yang update serta menambah varian kemasan agar konsumen
semakin tertarik untuk membeli.
3.3
Rancangan
Pemecahan Masalah
3.3.1 Pendekatan Dan Metode
Pendekatan dan metode pada permasalahan
pemasaran dan pengolahan yaitu sebagai
berikut :
1.
Pendekatan yang
dilakukan untuk permasalahan pemasaran yaitu pemilihan strategi promosi salah satunya
melalui pembuatan website / blog untuk situs koperasi peternak galur murni
(best cow) dan pembentukan armada penjualan. Personel Armada penjualan dapat
dilakukan oleh agen loper susu segar, selain memasarkan susu segar agen
diharapkan juga memasarkan susu pasteurisasi dan yoghurt untuk membentuk
pelanggan tetap. Dimana tenaga pemasaran ini dibekali dengan kemampuan
berkomunikasi yang cakap dalam berpresentasi, keterampilan bernegosiasi dan
penguasaan pengetahuan tentang produk.
2.
Pendekatan untuk mencari
informasi mengenai cara perizinan untuk usaha prosuk susu . baik informasi dari
MUI dan dinas kesehatan.
3.
Pendekatan yang
dilakukan untuk permasalahan pengolahan yaitu membuat produk menjadi lebih
menarik dari pada sebelumnya. Konsumen akan tertarik terhadap produk koperasi
peternak galur murni (best cow) dengan memberikan sentuhan ide kreatif dimana terkadang
daya tarik dapat ditemukan pada kemasan atau media promosi yang menarik. Inovasi
tidak harus identik dengan hal yang benar-benar baru. Inovasi bisa lahir dari
produk lama yang dimodifikasi sedikit sehingga mampu memberikan nuansa atau
kesan baru bagi konsumen.
3.3.2 Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang
lingkup permasalahan pada Kegiatan Magang Kerja Pemberdayaan (MKP) yaitu :
1. Menampilkan
instrumen kinerja pemasaran salah satunya dengan pembuatan situs promosi di
media internet untuk mengenalkan produk koperasi dan membentuk armada penjualan
dengan memanfaatkan agen loper susu segar yang sudah ada sebagai media
pemasaran kepada konsumen.
2. Proses
perizinan usaha seperti PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), sebagai penunjang usaha
koperasi peternak galur murni.
3. Perubahan
inovasi produk untuk menambah daya tarik konsumen terhadap produk koperasi
peternak galur murni (Best cow) susu pasteurisasi dan yoghurt.
3.3.3 Proses dan Out Kegiatan
Proses dan output kegiatan
permasalahan pada Koperasi Peternak Galur Murni dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Proses
pemilihan promosi penjualan seperti pembuatan web situs internet yang menarik
agar produk koperasi galur murni (Best Cow) lebih dikenal serta kemampuan
armada penjualan atau salesforce berinteraksi
dengan konsumen mengharuskan setiap tenaga pemasaran terampil dan profesional
dalam mempromosikan produk kepada konsumen. Konsumen akan terpuaskan atas
kinerja tenaga pemasaran apabila terlihat ramah, sabar dan jujur. Keterampilan
tenaga pemasaran sangat diperlukan, semakin terampilan tenaga pemasaran semakin
berpeluang memperoleh penjualan.
2. Proses
pengolahan yaitu mengolah produk menjadi lebih menarik daripada sebelumnya,
salah satunya inovasi desain baik model label juga jenis kemasan mulai dari
kemasan botol dan kemasan gelas dibuat menarik sehingga mempunyai daya tarik
serta pilihan variant. Inovasi bisa muncul dari produk lama yang dimodifikasi
sedikit sehingga mampu memberikan nuansa atau kesan bagi konsumen.
3.3.4 Instrumen Kegiatan
Instrumen kegiatan yang digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pada pemasaran adalah
menggunakan media internet sebagai media promosi serta agen loper susu segar
sebagai armada penjualan atau salesforce, sedangkan bagian pada proses
pengolahan yaitu kemasan, label susu pasteurisasi dan yoghurt.
3.3.5 Keterlibatan
stakeholders (Pemangku Kepentingan)
Pelaksanaan pemecahan masalah yang
akan dilakukan melibatkan pihak koperasi secara bersama-sama. Hal ini
dimaksudkan agar pihak koperasi mengetahui sebab masalah dan cara
penyelesaiannya. Stakeholder yang terlibat yaitu bagian sarana produksi
diharapkan dengan adanya product variant tersebut dapat mempermudah konsumen
dalam memilih produk dan mengenali produk koperasi sesuai dengan selera
konsumen masing-masing. Pada pemasaran yaitu manajer dapat merangkap sebagai
kepala pemasaran dan bagian kesekretariatan beserta Quality control dapat
merangkap sebagai tenaga pemasar yang dapat membentuk salesforce untuk dapat
meningkatkan kinerja pemasaran koperasi.
3.3.6 Definisi Istilah
Batasan
operasional dalam kegiatan Magang Kerja Pemberdayaan (MKP) di Koperasi
Peternakan Galur Murni adalah sebagai berikut
a. Promosi
Adalah sarana bagi pabrik untuk
menginformasikan, membujuk dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun
tidak langsung tentang produk dan merk yang dijual merupakan komunikasi
pemasaran (marketing communication)
b. Promosi
penjualan
Adalah semua kegiatan yang dimaksudkan
untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan
akhirnya.
3.4
Hasil
Implementasi
Hasil
implementasi Magang Kerja Pemberdayaan (MKP) yaitu terdapat 2 permasalahan yang
berusaha diselesaikan yaitu :
3.4.1
Perancangan
Innovation Product sebagai Media promosi Penjualan
Koperasi
Peternakan Galur Murni salah satu koperasi sapi perah yang terdapat dijember
dimana hasil produksi berupa susu segar serta produk olahan lainnya seperti
yoghurt dan susu pasteurisasi, koperasi peternak galur murni ingin melebarkan
pasarnya. Namun masih belum bagitu dikenal terutama produk olahannya seperti yoghurt
dan susu pasteurisasi. Perancangan
Innovation product meliputi perancangan kemasan sebagai media promosi
yang mana model kemasan difokuskan pada target yang ditujukan apakah pada
konsumen anak-anak dan remaja agar lebih menarik perhatian konsumen serta
dikenal masyarakat, sebagai upaya perluasan pasar baru.
3.4.2
Perancangan
Armada Penjualan atau salesforce sebagai strategi promosi penjualan
Proses
pemasaran yang diterapkan sebelumnya
yaitu pemasaran dari mulut ke mulut serta menerima pesanan dari konsumen. Langkah-langkah
tersebut masih belum efektif, butuh inovasi pemasaran yang lebih kreatif untuk
meningkatkan kinerja pemasaran, salah satunya membentuk armada penjualan atau
salesforce yang terlatih.
youtube.com - YouTube videos | VideoDl.cc
ReplyDeleteyoutube.com, youtube.com. youtube.com, youtube.com. youtube.com. youtube.com, youtube.com. youtube.com, youtube.com. youtube.com. youtube.com. youtube. youtube mp4