Tuesday, 31 January 2017
MAKALAH MANAJEMEN FINANSIAL NILAI WAKTU DARI UANG DAN INVESTASI
MAKALAH
MANAJEMEN FINANSIAL
NILAI WAKTU DARI UANG DAN INVESTASI
Disusun oleh:
Fikri Sirul Bahri
Fitri Krismiratsih
Ulfiana Sirtu Filailli
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS TERAPAN
JURUSAN MAGISTER TERAPAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Time Value of Money adalah nilai waktu dari uang, didalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai waktu memegang peranan penting .Seiring dengan pesatnya perkembangan bisnis, konsep nilai waktu dari uang ( time value of money ) telah mendapat tempat yang demikian penting. berikut adalah beberapa contoh terapan yang terkait dengan konsep nilai waktu dari uang :
• Tabungan
• Pinjaman bank
• Asuransi penilaian proyek
Konsep nilai waktu uang diperlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan dipilih.Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu (discountfactor).
Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu.
Investasi merupakan salah satu cara perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan kas jika terjadi surplus. Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat dalam kas perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat dimaksudkan sebagai akumulasi dari suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang.
Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa keuntungan yakni terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat dan memperkuat posisi keuangan suatu perusahaan. Investasi merupakan unsur yang sangat penting dalam perusahaan. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari penggunaan kas untuk investasi. Bagi perusahaan investasi adalah cara untuk menempatkan kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan lainnya investasi merupakan sarana untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Apapun motivasi perusahaan dalam melakukan investasi, investasi tetap merupakan sarana dalam menentukan posisi keuangan perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian time value of money
2. Mengetahui konsep nilai uang terhadap waktu dan memahami rumus-rumusnya
3. Mengetahui definisi dari investasi dan betuk-bentuk dari infestasi
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi investasi dan resiko yang ditimbulkan dari investasi
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan dari makalh ini adalah
1. Dapat Mengetahui pengertian time value of money
2. Memahami konsep nilai uang terhadap waktu dan memahami rumus-rumusnya
3. Memahami definisi dari investasi dan betuk-bentuk dari infestasi
4. Dapat Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi investasi dan resiko yang ditimbulkan dari investasi
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Nilai Waktu Dari Uang
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan waktu (Basri, 1989).
Konsep nilai waktu dari uang berhubungan dengan tingkat bunga yang digunakan dalam perhitungan aliran kas. Nilai uang saat ini (present value) akan berbeda dengan nilai uang tersebut di waktu yang akan datang (future value) karena adanya faktor bunga. Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai sekarang maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu. Faktor bunga dalam kasus ini dinamakan faktor diskon (discount factor). Sebaliknya apabila suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu. Faktor bunga pada kasus penggandaan ini dinamakan faktor pengganda atau pemajemukan (compound faktor).
Sebagai contoh, nilai uang Rp. 1000,- yang dimiliki saat ini berbeda dengan nilai uang Rp. 1000,- yang dimiliki lima tahun lagi. Nilai uang Rp. 1000,- saat sekarang (present value) diniai lebih tinggi daripada nilai uang tersebut diwaktu yang akan datang (future value). Hal ini dikarena uang Rp. 1000,- yang diterima sekarang tersebut mempunyai kesempatan menghasilkan pendapatan, misalnya untuk berdagang dan menjalankan usaha atau ditabung di bank dengan penghasilan bunga. Apabila semua aliran kas di dunia usaha sudah pasti, maka tingkat bunga dapat digunakan untuk menyatakan nili waktu dari uang. Kenyataannya dalam kehidupan bisnis terdapat ketidakpastian aliran-aliran kas tersebut. Untuk itu perlu menambah suatu premi resiko pada tingkat bunga sebagai kompensasi adanya ketidakpastian tersebut. Pembahasan kali ini dipusatkan pada nilai waktu dari uang dan penggunaan tingkat bunga untuk menyesuaikan nilai aliran kas pada suatu periode tertentu.
2.2 Nilai Waktu Yang Akan Datang (Future Value)
Satu rupiah yang kita miliki hari ini lebih bernilai dari pada satu rupiah yang akan diterima tahun berikutnya, karena jika kita memiliki sekarang, kita bisa menanamkannya, menghasilkan bunga dan satu tahun lagi nilainya sudah lebih dari satu dolar. Proses beralih dari nilai sekarang ke nilai mendatang disebut kemajemukan (compounding) dengan kata lain yang dimaksud pemajemukan adalah proses aritmatik perhitungan nilai akhir suatu pembayaran atau rangkaian pembayaran apabila bunga majemuk dipakai. Nilai mendatang (Future value) dapat diartikan suatu jumlah dimana akan dicapai pertumbuhan pembayaran atau serangkaian pembayaran selama satu periode waktu mendatang apabila dimajemukan dengan suku bunga tertentu. Untuk memperoleh nilai mendatang (future value), dapat kita gunakan formula sebagai berikut :
FV = PV (1 + k)n = PV (FVIFk,n)
Dimana : FV = future value = nilai mendatang
PV = present value = nilai sekarang
k = suku bunga
n = jumlah tahun atau jumlah periode
FVIF = faktor bunga nilai mendatang, yakni nilai mendatang dari Rp 1,- yang tersimpan dalam rekening selama n periode dengan penghasilan k persen per periode yang sama dengan (1+k)n .
Contoh perhitungan :
Yuris saat ini memiliki uang sebesar Rp 1.000.000,-, disimpan di bank selama 5 tahun dengan tingkat bunga 7 % per tahun, maka berapakah uang yaris 5 tahun mendatang ?
Jawab :
FV = 1 juta (1 + 0,07)5
= 1 juta x 1,4026 = 1.402.600,-
1.3 Nilai Sekarang (Present Value)
Nilai Sekarang (present value) adalah nilai sekarang dari suatu pembayaran atau
serangkaian pembayaran pada masa datang yang didiskontokan dengan suku bunga
diskonto yang tepat. Jadi yang dimaksud dengan pendiskontoan (discounting) adalah proses pencarian nilai sekarang dari suatu atau serangkaian pembayaran atau arus kas pada masa datang, kebalikan dari pemajemukan. Formula untuk menghitung besarnya present value adalah sebagai berikut :
PV = FV (1/(1+k)n= FV (PVIFk,n )
Dimana : FV = future value = nilai mendatang
PV = present value = nilai sekarang
K = suku bunga
N = jumlah tahun atau jumlah periode
Faktor bunga nilai sekarang = PVIFk,n = present value interest factor adalah nilai sekarang dari Rp 1,- yang jatuh tempo n periode masa datang yang didiskontokan dengan k persen per periode.
Contoh perhitungan :
Yuangga 6 tahun lagi akan membayar hutang sebesat Rp 40 juta,-. Berapakah nilai sekarang (present value) dari Rp 40 juta,- yang akan dibayar oleh Yuangga jika suku bunganya sebesar 8 % ?
Jawab : PV= FV/(1+k)n
= Rp 40.000.000 /(1+0,08) )6
= 40.000.000/1,5869 = 25,2064 juta
1.4 Anuitas (Anuuity)
Adalah rangkaian/seri pembayaran atau penerimaan uang yang jumlahnya, periode serta tingkat bunganya sama selama jangka waktu tertentu. Annuity dapat dihitung menggunalan konsep future value annuity dan present value annuity
Future Value Annuity
Adalah suatu hal yang dimanfaatkan untuk mencari nilai dari suatu penjumlahan tahun yang akan datang dari jumlah yang diterima sekarang pada waktu yang sudah ditentukan atau dengan kata lain penjumlahan dari future value. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini.
6/06/07 6/07/07 6/08/07 6/09/07 6/10/07 6/11/07 6/12/07 6/01/08
Po FV
Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta ?
Rumus :
atau dengan rumus: FVA = PMT ( FVIFA i,n )
Tabel Future Value of Annuity ( FVIFA ) US $
N 10% 15% 20% 30% 40% 50%
1 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000
2 2.1000 2.1500 2.2000 2.3000 2.4000 2.5000
3 3.3100 3.4725 3.6400 3.9900 4.3600 4.7500
4 4.6410 4.9934 5.3680 6.1870 7.1040 8.1250
5 6.1051 6.7424 7.4416 9.0431 10.9456 13.1875
Sinking Fund / mencari anuitas
Merupakan perhitungan yang digunakan untuk menentukan suatu jumlah dari anuitas tertentu yang akan dicadangkan (simpan) pada setiap priode dalamjangka waktu yang sudah ditentukan dengan tingkat bunga yang berlaku supaya dapat mencukupi untuk masa yang akan datang. Dengan rumus sebagai berikut:
A = FVa
Keterangan :
FVA : Nilai yang akan datng dari suatu anuitas
A : Anuitas
r : Tingkat bunga
n : Periode tertentu
Contoh soal:
Tn B ingin mengakumulasikan sejumlah dananya sebesar Rp 20,000,000 yang diinvestasikan pada PT ABC tiap semester selama 10 tahun dengan tingkat bunga 10 % per tahun
Tn A menabung sebesar Rp 5,000,000 setiap tahun untuk jangka waktu 5 tahun dengan tingakat suku bunga 15 %. Berapakah nilai tabungan Tn A pada akhir tahun ke 5
Jawab:
Diket: Po = Rp 5,000,000
i = 15 %
n = 5 tahun
ditanya : Fv…..?
jawab;
26/10/11 26/10/12 26/10/13 26/10/14 26/10/15 26/10/16
Po FV
Rp5 juta Rp5 juta Rp5 juta Rp5 juta Rp5 juta ?
26/10/11 26/10/12 26/10/13 26/10/14 26/10/15 26/10/16
Po FV
Rp5 juta Rp5 juta Rp5 juta Rp5 juta Rp5 juta ?
5(1+0.15)1
5(1+0.15)2
5(1+0.15)3
5(1+0.15)4
5(1+0.15)5
(1+0.15)1 = 1.1500
(1+0.15)2 = 1.3225
(1+0.15)3 = 1.5209
(1+0.15)4 = 1.7490
(1+0.15)5 = 2.0114 total = 7.7538
FVA = PMT ( FVIFA i,n )
= Rp 5,000,000 (7.7538)
= Rp 38,769,000
Jadi uang tunai yang dimiliki Tn a setelah menabung selama 5 tahun dengan tingkat suku bunga 15 % sebesar Rp 38,769,000
Present Value Annuity
Adalah suatu bilangan yang dapat dimanfaatkan untuk mencari nilai sekarang dari suatu penjumlahan yang diterima setiap akhir periode pada jangka waktu tertentu. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini
6/06/07 6/07/07 6/08/07 6/09/07 6/10/07 6/11/07 6/12/07 6/01/08
PV Po
? Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta Rp1 juta
Rumus yang digunakan:
atau dengan rumus: PVA = A ( PVIFA i,n )
Keterangan:
PVA = nilai sekarang dari suatu anuitas
A = anuitas / angsuran
i = tigkat bunga
n = jangka waktu / priode
Tabel present value of annuity ( PVIFA ) US $
N 10% 15% 20% 30% 40% 50%
1 0.9091 0.8696 0.8333 0.7692 0.7143 0.6667
2 1.7355 1.6257 1.5287 1.3609 1.2245 1.1111
3 2.4869 2.2832 2.1065 1.8161 1.5889 1.4074
4 3.1699 2.8550 2.5887 2.1662 1.8492 1.6049
5 3.7908 3.3522 2.9906 2.4356 2.0352 1.7366
Capital recovery factor
Merupakan faktor bilangan yang digunakan untuk menghitung sejumlah uang tertentu yang dibayar dalam jumlah yang tetap pada setiap priode.
Rumusnya:
Atau dengan rumus: A = PVA ( 1 / PVIFA i,n )
Keterangan :
A = anuitas / angsuran
PVA = nilai sekarang
i = tingkat bunga
n = jangka waktu
Contoh :
PT. ABC merencanakan akan mendapatkan sejumlah uang dari hasil penjualan produksinya sebesar Rp. 1000.000.000,- setiap tahun. Jumlah tersebut akan diterima selama 2 tahun berturut-turut. Sehingga berapa jumlah yang harus diterima oleh PT. ABC apabila tingkat bunga yang diberikan 20 % per tahun?
Jawaban :
Dik : A = Rp. 1000.000.000,-
i = 20 %
n = 2 tahun
Dit : PVA......?
Jawab :
PVA = A ( 1 + i ) n – 1
I ( 1 + i ) n
= Rp. 1000.000.000,- ( 1 + 0.2 )2 - 1
I ( 1 + 0.2 )2
=Rp. 1.527.777.778,-
1.5 Internal Rate Of Return
Pada net present value akan diketahui selisih keuntungan absolut (dalam rupiah) antara nilai sekarang penerimaan dengan investasinya. Sedang internal rate of return (lRR) mencari besarnya tingkat keuntungan relatif atau dalam prosentase atas penerimaan investasi.
Dengan demikian Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang bisa menyamakan antara present value dari penerimaan dengan present value dari investasi. Untuk menghitung besarnya IRR ini bisa menggunakan cara interpolasi, dengan menghitung NPV yang positif dan NPV yang negatif. Dari kedua NPV tersebut baru bisa dicari IRR dengan mengadakan interpolasi.
Contoh Soal :
Sebuah proyek dengan investasi sebesar 500.000,- mempunyai usia ekonomis 3 tahun. Selama 3 tahun memperoleh penerimaan bersih sebesar Rp. 250.000,- per tahun. Berapa IRRnya?
Dari contoh tersebut, bisa kita cari NPV yang menghasilkan kutub positif dan negatif, misalnya dengan r sebesar 20% dan 24%
Dengan r = 20%
Total Present Value (TPV) penerimaan = 250.000 x 2,106 = 526.500
Investasi = 500.000
NPV = 26.500
Dengan r = 24%
Total Present Value (TPV) penerimaan = 250.000 x 1,981 = 495.250
Investasi = 500.000
NPV = -4.750
Dari hasil perhitungan tersebut, bila kita sajikan dalam bentuk perbandingan akan nampak sebagai berikut:
Selisih r = 4%
r = 20% r = 24%
TPV
INV
NPV 526.500
500.000
26.500 495.250
500.000
-4.750
Selisih NPV = 32.250
Dari sajian ilustrasi di atas terlihat bahwa selisih NPV sebesar 31.250 tersebut setara dengan bunga 4%. Oleh karena itu, untuk menjadikan NPV= 0, maka r dihitung dengan cara interpolasi yakni sebesar
Pada perhitungan tersebut ada dua suku bunga 20% dan 24%. Apabila suku bunga 20% dianggap r rendah (rr) dan suku bunga 24% sebagai r tinggi (rt), dan selisih NPV dapat juga dicari dengan cara = TPV rr – TPV rt, maka untuk menghitung IRR ini bisa dirumuskan sebagai berikut :
Dari contoh di atas bila dihitung dengan rumus ini akan didapatkan IRR dengan hasil yang sama sebagai berikut :
2.6 Hubungan Nilai Waktu dari Uang dan Kebijaksanaan Investasi
Kebijaksanaan investasi akan terkait masa yang akan datang, tetapi dalam penilaian menguntungkan tidaknya akan dilaksanakan pada saat sekarang. Dengan demikian terutama penerimaan bersih dari pelaksanaan investasi yang akan diterima pada waktu yang akan datang harus dinilai sekarang, apakah penerimaan sekali atau berangsur-angsur/seri dengan menggunakan perhitungan-perhitungan tersebut di atas (Basri, 1989).
Penerimaan pada waktu yang akan datang pada dasarnya adalah net cash flow dari pelaksanaan investasi yang akan terdiri dari:
a. Biaya proyek/investasi awal (initial outlays). Biaya ini meliputi biaya untuk memperoleh investasi tersebut dan biaya-biaya investasinya serta modal kerja untuk membiayai operasi awal dari proyek investasi yang bersangkutan.
b. Cash flow dan cash outflow selama proyek investasi berjalan.
c. Nilai residu dari proyek investasi yang bersangkutan.
d. Cash inflow dan cash outflow lain-lain di luar proses pelaksanaan proyek investasi tersebut.
2.7 Definisi Investasi
Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Investasi diartikan sebagai penanaman uang di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi.
Definisi investasi menurut PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi seperti bunga, royalti, deviden dan uang sewa, untuk apreasiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Investasi dapat juga dianggap sebagai pemanfaatan surplus kas untuk memperoleh pendapatan dalam jangka panjang dan memanfaatkan dana yang belum digunakan untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemen kas.
2.7 Bentuk-bentuk Investasi
Investasi dibagi menjadi dua yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar dan investasi jangka pendek merupakan kelompok investasi lancar.
2.7.1 Investasi jangka pendek
investasi jangka pendek merupakan penanaman modal oleh seseorang yang jangka waktunya relatif pendek. Beberapa bentuk penanaman dalam investasi pendek antara lain ;
a. Tabungan di bank
Tabungan di bank berarti dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan memperoleh suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank yang bersangkutan.
b. Deposito
Deposito di bank merupakan suatu produk deposito yang hampir sama dengan produk tabungan, yang membedakan adalah dalam melakukan deposito tidak bisa diambil dalam waktu sesuai keinginan, kecuali jika uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu.
2.7.2 Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang merupakan penanaman atau penyertaan sebagian kekayaan suatu perusahaan yang lain dengan maksud untuk meperoleh pendapatan tetap dan untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut. Beberapa bentuk penanaman dalam investasi jangka panjang antara lain :
a. Saham
saham ialah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham disuatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli sebagian perusahaan tersebut. Saham itu juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut dengan capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss.
b. Reksadana
Reksadana yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama manajer investasi untuk kemudian diinvestasikan keaset financial lainnya. Dana ini biasanya disimpan di bank kustudian.
c. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai suatu proyek pemerintah.
d. Emas Batangan
Emas merupakan barang yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari Negara-negara G-7 (sebutan bagi 7 negara yang memiliki perekonomian kuat, seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Itali, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari Negara-negara G7.
e. Properti
Investasi dalam properti yaitu investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
f. Barang koleksi
Barang koleksi bisa disebut seperti cincin, batu akik, mobil, dan lain sebagainya yang pada intinya barang-barang tersebut dimiliki oleh seseorang dalam jumlah yang cukup banyak dan memiliki nilai jual yang cukup baik
g. Valuta asing
merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan.
h. Asuransi unit link
perusahaan asuransi di Indonesia begitu banyak dan sudah menjamur dengan memasarkan dan memperkenalkan produk-produk unggulannya yang dipadukan dengan progam investasi dana pensiun.
2.8 Keputusan Investasi
Adapun Dasar keputusan investasi menurut Tandelilin (2005) terdiri dari:
a. Return
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Dalam manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Suatu hal yang sangat wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang telah diinvestasikannya. Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan resiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi. Dalam berinvestasi perlu dibedakan antara return yang diharapkan (expected return) dan return yang terjadi (realized return). Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor dimasa datang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan return yang telah diperoleh investor dimasa lalu. Antara tingkat return yang diharapkan dan tingkat return aktual yang diperoleh investor dari investasi yang dilakukan mungkin saja berbeda. Perbedaan antara return yang diharapkan resiko yang harus selalu dipertimbangkan dalam proses investasi. Sehingga dalam berinvestasi, disamping memperhatikan tingkat return, investasi harus selalu mempertimbangkan tingkat resiko suatu investasi.
b. Risk
Korelasi langsung antara pengembalian dengan resiko, yaitu : semakin tinggi pengembalian, semakin tinggi resiko. Oleh karena itu, investor harus menjaga tingkat resiko dengan pengembalian yang seimbang.
c. The time factor
Jangka waktu adalah hal penting dari definisi investasi. Investor dapat menanamkan modalnya pada jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Pemilihan jangka waktu investasi sebenarnya merupakan suatu hal penting yang menunjukkan ekspektasi atau harapan dari investor. Investor selalu menyeleksi jangka waktu dan pengembalian yang bisa memenuhi ekspektasi dari pertimbangan pengembalian dan resiko.
2.9 Resiko Investasi
Risiko adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil investasi yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan. Jorion (2000), menyatakan risiko sebagai volatility dari suatu hasil yang tidak diekspektasi, secara general nilai dari aset atau kewajiban dari bunga. Risiko juga dapat didefinisikan sebagai ketidakpastian dan berhubungan dengan fluktuasi kinerja produk investasi atau kemungkinan turun atau hilangnya dana dari sebuah produk.
Oleh karena itu, para investor di pasar modal harus dapat menyadari sungguh-sungguh bahwa secara teoritis setiap investasi yang dilakukan disamping mengharapkan keuntungan, investor juga harus sadar terdapat kemungkinan risiko atau kerugian. Selanjutnya perlu juga dipahami oleh para pemodal bahwa terdapat hubungan kuat dan positif antara tingkat keuntungan (return) yang diharapkan dengan tingkat resiko (risk). Semua investasi memiliki resiko, namun dalam skala yang berbeda-beda. Semakin tinggi potensi keuntungan juga akan diikuti dengan semakin tingginya tingkat resiko dan sebaliknya semakin rendah potensi keuntungan akan semakin rendah pula risikonya.
Resiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return-ER) dengan tingkat pengembalian aktual (actual return). Semakin besar tingkat perbedaannya berarti semakin besar pula tingkat resikonya. Risiko dapat dibedakan menjadi:
a. Risiko sistematis (systematic risk)
Merupakan resiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang serentak mempengaruhi harga saham di pasar modal, misalnya perubahan dalam kondisi perekonomian, iklim politik, peraturan perpajakan, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.
b. Risiko tidak sistematis (unsystematic risk)
Merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena resiko ini hanya ada dalam satu organisasi tertentu. Misalnya faktor struktur modal, struktur aset, tingkat likuiditas, tingkat keuntungan, dan lain sebagainya. Risiko tidak sistematis diukur dengan varian residu atau abnormal return (ei). Nilai realitas merupakan nilai yang sudah pasti tidak mengandung kesalahan pengukuran, sebaliknya sebaliknya nilai ekspektasi merupakan harapan yang belum terjadi yang masih mengandung ketidakpastian. Perbedaan nilai ekspektasi dengan nilai realitas yang merupakan kesalahan residu.
Dalam melaksanakan investasi, investor diharapkan memahami adanya beberapa resiko antara lain;
1. Resiko financial
Yaitu resiko yang diterima oleh investor akibat dari ketidakmampuan emiten saham/ obligasi memenuhi kewajiban pembayaran deviden/ bunga serta pokok investasi.
2. Risiko pasar
Yaitu resiko akibat menurunnya harga pasar substansial baik keseluruhan saham maupun saham tertentu akibat perubahan tingkat inflasi ekonomi, keuangan negara, perubahan manajemen perusahaan, atau kebijakan pemerintah.
3. Risiko psikologis
Yaitu resiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam menghadapi perubahan harga saham berdasarkan optimism dan pesimisme yang dapat mengakibatkan kenaikan dan penurunan harga saham.
4. Risiko likuiditas
Resiko ini berkaitan dengan kemampuan saham yang bersangkutan untuk dapat segera diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti.
5. Risiko tingkat bunga
Merupakan risiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga yang berlaku dipasar, biasanya risiko ini berjalan berlawanan dengan harga-harga instrument pasar modal.
6 Risiko mata uang
Merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan nilai tukar mata uang domestic (misalnya rupiah) terhadap mata uang negara lain (misalnya dolar).
7. Risiko daya beli
Merupakan resiko yang timbul akibat pengaruh perubahan tingkat inflasi. Perubahan ini akan menyebabkan berkurangnya daya beli uang yang diinvestasikan maupun bunga yang diperoleh dari investasi, sehingga nilai riil pendapatan menjadi lebih kecil.
BAB 3 KESIMPULAN
Konsep nilai waktu dari uang ini adalah konsep yang memperhatikan waktu dalam menghitung nilai uang. Artinya, Uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Bunga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang. Annuity adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang bisa menyamakan antara present value dari penerimaan dengan present value dari investasi. Kebijaksanaan investasi akan terkait masa yang akan datang, tetapi dalam penilaian menguntungkan tidaknya akan dilaksanakan pada saat sekarang
Investasi dibagi menjadi dua yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar dan investasi jangka pendek merupakan kelompok investasi lancar. Contoh dari infestasi jangka pendek yaitu Tabungan di bank, Deposito sedangkan investasi jangka panjang contohnya Saham, Reksadana, Obligasi, Emas Batangan, Properti, Barang koleksi, Valuta asing, Asuransi unit link
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Martono, S.U, Drs.D.Agus Harjito,M.Si.; Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Penerbit Ekonisa, Yogyakarta, Tahun 2007.
http://downloads.ziddu.com/downloadfiles/3207569/TIMEVALUEOFMONEY.doc
http://jnursyamsi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10068/Nilai+Waktu+Uang.pdf
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment